FF pertama yang kita pos diblog ini, moga para readers suka yaa… mohon RCL nya, maaf kalo masih banyak typo..
Don’t be silent readers! Don’t plagiat! Tinggalkan jejak yaa.. walaupun hanya titik *masang wajah melas
Tittle : True Love
Author : Jung Soo Mi
Cast : . Jessica Jung
. Lee Donghae
Other cast : Temukan sendiri
Genre : Romance
JESSICA POV
Namaku, Jung SooYeon, tetapi aku lebih suka dipanggil Jessica. Aku dilahirkan dari keluarga yang sangat berkecukupan, tetapi aku tidak pernah merasakan kasih sayang orang tuaku. Aku rasa di dunia ini, yang dapat menyayangiku dan memahamiku hanyalah adikku Krystal, dan kekasihku Lee Donghae.
DONGHAE POV
Aku Donghae. Aku adalah lelaki tampan dengan seribu pesona. Hidupku pun sempurna. Aku memiliki orang tua yang sangat menyayangiku, dan kekasih yang sempurna, yaitu Jessica Jung. Tetapi, semua itu hilang ketika keputusan mereka yang membuatku membenci mereka.
“ Tidak eomma, aku tidak bisa. Aku sudah memiliki kekasih!” kataku menolak
“ Kau harus mau Donghae, Lupakanlah gadis itu, turutilah perintah eommamu ini!” eommaku tak ingin kalah.
“ Kami sudah 5 tahun Eomma, dia yang selalu mendukungku.” Aku juga tak ingin kalah
“ Eomma tidak akan menerima dia sebagai pendamping hidupmu walaupun kau membawanya seribu kali ke hadapanku. Setelah proyekmu selesai, kau akan bertunangan dengan gadis pilihan eommamu ini.” Kata eommaku kemudian pergi meninggalkanku.
‘MWOOO? 3 bulan lagi proyekku akan selesai. Sica kenapa seperti ini?’
JESSICA POV
“ Apa dijodohkan?” aku kaget mendengar perkataan Appaku.
“ Ne, dengan lelaki pilihan Appa. Dia mapan juga tampan, umurnya juga tidak terpaut jauh denganmu.” Jawab Appaku santai.
“tapi aku sudah memiliki kekasih Appa.” Jawabku ragu-ragu
“ Belum tentu dia baik untukmu.”
“ Aku dapat memilih laki-laki yang baik untuk diiriku sendiri appa. Huh.. Appa menyebalkan, Appa tidak pernah mengerti tentang diriku, Appa selalu sibuk.”
“ Karena appa selalu sibuk maka Appa yang memilih calon suami untukmu yang dapat menjagamu dengan baik. Maafkan Appa, Appa tidak pernah bermaksud menyakiti hatimu, Appa sangat menyayangimu.”
Appa yang baru saja pulang, lalu keluar dan pergi kembali. Aku terdiam, aku mulai menangis. Krystal yang dari tadi di kamarnya, mengucilkan dirinya dari perdebatanku dengan Appa. Dan tidak lama kemudian dia keluar dari kamar dan memelukku.
“Eonni yang sabar.” Supportnya padaku.
Keesokan harinya
Aku berangkat ke kampus untuk persiapan hari kelulusanku minggu depan. Hari ini sungguh aku tidak bersemangat sama sekali. Lalu aku mengambil ponselku dan menelfon “My beloved Fishy” tetapi ponselnya mati, aku mendengus kesal. Kemudian aku keluar dari gedung untuk mencari udara segar, dan ternyata fishyku ada diluar sambil melipat tangannya di depan dada.
“Oppa!” teriakku sambil berlari lalu memeluknya.
“Oh, My Princess. I’m so sorry, my mobile phone was losed. And I’m so bussy now.” Jawabnya sambil membalas pelukanku.
“It’s no matter Oppa.” Jawabku sambil tersenyum. Lalu Donghae oppa mengantarku pergi ke taman dengan mobilnya.
Sesampainya di taman
Taman inilah yang menjadi saksi bisu, di mana kami menyatukan takdir kami. Aku teringat masa lalu kurang lebih 5 tahun
Flash back on
Aku sudah menunggu Donghae lebih dari satu jam. Dan itu membuatku kesal. Aku berjalan menuju kolam dekat taman, ketika aku hendak turun menuruni anak tangga, lampion berbentuk hati terbang mengelilingi kolam, dan aku tersadar terdapat lampion berwarna-warni bertuliskan “I LOVE YOU” di bawah sana. Aku terharu, tiba-tiba terdengar musik romantis, dan di belakangku ada yang memanggilku dan membawa bunga “Sica.” panggilnya. Aku menoleh dan ternyata dia Donghae, dia bertekuk lutut dan mengenggam tanganku sembari berkata “Would you be my girlfriend? To forever? And always be mine?” pinta donghae. Aku mengangguk mantap dan berkata “I’m yours!” Kami pun berpelukan.
Flash back off
“ Oppa aku masih ingat jelas tentang kenangan kita disini. Tak ada sedikit pun yang aku lupakan.” Kataku antusias.
“Ne, aku juga.” Jawab Donghae oppa dengan dingin.
“Oppa, kau kenapa? ada masalah? Ceritakan saja kepadaku?.” Pintaku penuh harap.
Donghae oppa tampak menangis dan dia memelukku.
“Oppa sebenarnya ada apa?” tanyaku khawatir. Dan dia tiba-tiba menciumku.
DONGHAE POV
Aku menciumnya mungkin utnuk terakhir kalinya. Aku takut aku tidak dapat menciumnya lagi, sambil memeluknya aku berkata
“Eomma…”
“Eomma kenapa?” tanya jessica penasaran
“Eomma menjodohkanku…” aku melepaskan pelukannya. Jessica tertegun dia terdiam lama kemudian menangis dan memelukku.
“oppa kenapa hubungan kita harus berakhir seperti ini?” Jessica menangis semakin deras.
“Maafkan Oppa.” Jawabku berdosa
“Oppa…” panggil Jessica menggantung.
“ Aku juga dijodohkan oleh Appaku.” lanjutnya. Aku shock mendengarnya.
Lagi-lagi taman ini menjadi saksi bisu perpisahan kami.
SEMINGGU KEMUDIAN
JESSICA POV
Dengan rambut dikepang dan make up yang tipis, aku keluar dari kamar.
“Eonni hari ini kau akan diwisuda, tersenyumlah! Ne?” kata Krystal menyemangatiku saat aku keluar dari kamar.
“Apakah Eomma dan appa tidak akan datang di acara wisudaku?” tanyaku pada Krystal.
“Pasti mereka akan datang eonn, mari kita sarapan eonn.” Balas Krystal sambil menarik tanganku ke ruang makan.
Tinn… Tinn…… Tinn…
“Mobil siapa itu? Teruskan saja sarapanmu aku akan melihatnya.” Kata Krystal berlalu meninggalkanku sendiri yang sedang sarapan.
KRYSTAL POV
“Oppa, apa yang sedang kau lakukan?” tanyaku
“Tentu saja menjemput Sica, apa lagi?” balasnya
“ Menjemputnya?” tanyaku
“ Ne, cepat panggil eonnimu keluar!” pintanya
“ YA! Kenapa kau kasar sekali denganku? Aku ini calon adik iparmu tau, kalau misalnya aku tidak…”
“ Mianhae, cepat panggil kakakmu.” Kata namja itu tanpa merasa bersalah.
“ Dasar kalau ada orang sedang berbicara harusnya di..”
“ Palli, panggil kakakmu.” Kata nya memotong ucapanku kembali.
“ Arraseo. Tunggu di situ.” Balasku sambil mencibirnya. Aku berjalan masuk ke dalam rumah dan memanggil Sica eonni.
“ Eonni penjemputmu sudah datang, ayo berangkat.”
“ Nuguya?” tanya Sica eonni bingung
“ Someone…come on.” jawabku
“Arraseo.”
JESSICA POV
“ Dia siapa?” tanyaku setengah berbisik pada Krystal, dia hanya terdiam.
‘ Lelaki yang menggunakan jas hitam dan kacamata hitam itu sungguh membuatku penasaran’
“ Hei, sebenarnya dia itu siapa?” tanyaku kembali kepada Krystal tetapi tidak dengan setengah berbisik.
“ Kau akan tahu.” Jawabnya singkat
>>SKIP<<
Aku lulus dengan nilai yang memuaskan. Appa dan eommaku mendatangiku penuh dengan senyum kebanggaan. Dibelakang mereka ada seorang ahjumma yang mungkin seumuran dengan eommaku.
“ Ini Jung SooYeon, calon menantumu.” Kata eommaku dengan santai
“ Cantik sekali, dan sangat pintar.” Puji ahjumma itu. Aku hanya tersenyum.
“ Dimana calon menantuku?” tanya eommaku
“ Disana.” Jawab ahjumma itu sambil menunjuk seorang namja.
Tunggu. Bukankah dia namja yang tadi mengantarku. Dia berjalan mendekat kearah kami dan memberi hormat kepadaku dan kedua orangtuaku.
“ Annyeonghaseyo.”sapanya
“ Annyeong.” Jawabku agak dingin
“ Sepertinya aku pernah bertemu denganmu? Apakah kita saling kenal?” tanyaku menerka-nerka siapa orang dibalik kacamata itu.
“ Benarkah?” jawab namja itu, kemudian membuka kacamata hitamnya.
“ LEE DONGHAE! Oppa!” teriakku kemudian memeluknya
“ Maafkan aku,bolehkah aku mengusilimu?” goda donghae oppa
“ Oppa!” teriakku sambil menonjok pelan dada bidangnya. Entah berapa tahun untuk membuat Abs di daerah sekitar dada dan perutnya #Abaikan
“ Jadi kalian sudah saling kenal?” tanya eommaku.
“ Ne, dia kekasihku.” Jawab Donghae oppa bangga.
Kami pun tertawa bersama-sama.
“ Eomma, kami telah memutuskan 3 bulan kedepan kami tidak akan bertunangan.” Kata Donghae oppa.
“ Waeyo?” jawab eommanya Donghae oppa, orangtuaku, dan aku serempak.
“ Karena kami memutuskan untuk menikah.” Jawab Donghae oppa dengan santai.
Aku sungguh terkejut, itu sangat cepat. Kami akan menikah? 3 bulan bukan waktu yang lama.
“ Oppa?”
“ Kau tidak keberatankan?”
“ Aniyo, aku setuju.”
“ Oh,my love ice princess. I love you.”
“ I love you too my beloved fishy.”
-CHU-
Donghae oppa menciumku tiba-tiba.
Orang tuaku, Eomma Donghae oppa,dan Krystal membalikkan badan serempak, kemudian meninggalkan wajah kami dengan muka merah.
— THE END —
0 komentar:
Posting Komentar