Ini FF dari MV MBLAQ-It's War, tapi ada sedikit tambahan cerita. Gue suka tuh MV soalnya singkat padat dan jelas. Ya walaupun ada yg gue nggak ngerti hakhak. Sorry..sorry to say kalo FF nya nggak sebagus MV nya. Gue bukan penulis handal sih, huhu. Baca FF ini sambil denger lagu It's War yoo
Let's reading, enjong and keep RCL :*
Tittle: It's War
Gendre: Romance, Action, Triangle Love, Friendship
Cast: Jessica Jung
Lee Donghae (SUJU)
Cho Kyuhyun (SUJU)
Other Cast: Mr. Im
Author: Faradinda Ramadhani/Han Young Mi
Kyuhyun menatap pria paruh baya dihadapannya dengan wajah yang datar. Pria tua itu mematikan puntung rokoknya, menyerahkan selembar foto pada Kyuhyun.
"Bunuh dia" seru Pria tadi dengan suara yang dingin
Kyuhyun memerhatikan sejenak isi foto itu, sedetik kemudian dia mendongak untuk menatap wajah pria tua itu.
"Atas dasar apa aku harus membunuhnya?" tanya Kyuhyun tak kalah dinginnya
Pria tua itu menyeringai, mengambil puntung rokok yang baru lalu melangkah ke arah jendela besar yang berada diruangannya.
"Appa nya seorang pengacara handal. Dia berhasil mengalahkan ku saat di meja hijau" jelasnya dan meniupkan asap rokoknya
"Yang bersalah Appa nya, bukan anaknya. Jadi kenapa anaknya yang harus dibunuh?" ujar Kyuhyun sekali lagi
"Karena---Anak nya akan kembali ke Korea sore ini. Sedangkan Appa nya masih di San Fransisco, jadi, kita bunuh mangsa yang lebih dekat dulu" kata Pria tua tadi dan kembali menatap keluar jendela.
Kyuhyun mengatupkan bibirnya, membuang nafas berat, dia meremas sebentar foto itu dan memasukkannya kedalam saku celananya, lalu keluar dari ruangan yang remang-remang itu dengan membanting pintu.
-It's War-
"Mwo? Tidak bisa menjemput?"
Wanita berambut coklat itu mendesah pelan, rasanya benar-benar mau marah pada Tiffany yang tiba-tiba tidak bisa menjemputnya. Padahal wanita itu menyuruhnya menunggu disalah satu persimpangan jalan yang sedikit sepi, apalagi hari sudah malam.
"Lalu aku bagaimana?"
Sedangkan disatu sisi, Kyuhyun sekali lagi menatap selembar foto yang diberikan padanya tadi lalu mengarahkan pistol berwarna hitamnya yang senada dengan pakaiannya pada wanita yang dilihatnya dari atas gedung sedang terlihat sangat gelisah. Kyuhyun menelan salivanya dengan susah payah, dia memejamkan matanya untuk sebentar lalu kembali mengarahkan pistol itu. Jarinya sedikit demi sedikit mulai menarik pelatuk pistol, tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat mobil berwarna hitam terparkir tak jauh dari tempat wanita tadi. Lalu seorang pria berkacamata hitam menurunkan kaca mobilnya dan mengarahkan pistol berwarna putih kearah wanita itu.
"Ck"
Kyuhyun berdecak kesal, dia tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Secara refleks, pria berkulit putih pucat itu memasukkan pistolnya kembali lalu berlari dengan sekuat tenaga menuju lantai bawah.
"Disini tidak ada kendaraan satupun. Bagaimana aku pu---Akh"
Kyuhyun menarik tangan wanita itu dengan paksa dan mengajaknya berlari untuk pergi dari sana, mereka berhenti sebentar, bersembunyi dibalik tembok untuk melihat keadaan.
"Kau---kau Kyuhyun kan? Cho Kyuhyun?" wanita bernama lengkap Jessica Jung itu memasukkan ponsel nya kedalam tas yang cukup besar
Kyuhyun hanya melirik Jessica seolah tak perduli dengan pertanyaannya. Dia menoleh kebelakang, sedetik kemudian dia menggenggam tangan Jessica sangat erat dan mengajaknya kembali berlari. Kini mereka ada disebuah gang jalan yang cukup gelap dengan diterangi hanya beberapa lampu jalan saja.
Pria yang tadi berada diatas mobil kini sudah berdiri ditempat yang tak jauh dari Kyuhyun dan Jessica. Tanpa menunggu lama, Pria itu menarik pelatuknya dan menembak dengan tepat sasaran.
DOR
"AHH" Genggaman tangan Jessica terlepas dari Kyuhyun, tubuhnya ambruk dengan bahu sebelah kiri yang mengeluarkan darah
Kyuhyun membulatkan matanya mendengar erangan kesakitan Jessica. Kyuhyun menoleh kebelakang, wajahnya memerah melihat Pria yang menembak Jessica, ia berlari kecil dan menendang perut Pria itu, memukulnya beberapa kali sampi Pria itu jatuh tertidur diatas aspal.
"K--Kyuhyun-ah. J-jangan, aku--aku hanya menjalankan perintah ku" Pria tadi terlihat ketakutan ketika Kyuhyun mengeluarkan pistolnya
DORR
Darah memuncrat keluar dan mengotori kemeja berwarna putih yang dipakai Pria itu. Kyuhyun terdiam sebentar, lalu tersadar akan Jessica yang hampir saja tak sadarkan diri. Kyuhyun memakai tas Jessica, lalu mengangkat tubuh langsing Jessica dan menggendongnya ala bridal style.
-It's War-
Rumah itu terlihat sangat sederhana, sangat..sangat sederhana, dibelakang rumah itu hanyalah tempat pembuangan mobil rusak yang sudah tak terpakai. Didalam rumah itu tidak terlihat banyak perabotan, hanya ada 1 kamar saja, 1 kamar mandi dan dapur. Diruang tengah sendiri di isi dengan satu sofa dan meja, lalu diatas meja terdapat sebuah pigura photo berisikan 2 orang pria yang saling merangkul dengan tersenyum senang.
Lee Donghae, pemilik rumah itu baru saja kembali dari dapur dengan membawa sepanci ramyun yang masih hangat untuk menemaninya dimalam yang dingin ini. Donghae duduk diatas sofa, membuka tutup panci dan mengaduk-ngaduk ramyun dengan sumpit berwarna putih.
"Donghae-ah" panggil Kyuhyun
Gerakan Donghae terhenti mendengar suara Kyuhyun, dia menoleh dan alangkah terkejutnya ketika mendapati Kyuhyun dengan keringat yang berucucuran sedang menggendong Jessica dalam pelukannya. Donghae segera berdiri, meninggalkan santapan makan malamnya. Jessica masih meringis sakit, tapi sedikit-sedikit, dia bisa melihat wajah Donghae yang menatapnya dengan khawatir dan kaget.
"A-apa yang terjadi?" tanya Donghae gugup
"Bantu aku" jawab Kyuhyun
Donghae mengangguk dan membantu Kyuhyun untuk membawa Jessica kedalam kamar mereka dan menidurkannya diatas ranjang. Setelahnya, Kyuhyun meletakkan tas itu diatas lantai lalu mengambil kotak P3K, mulai sibuk mengobati luka tembak Jessica.
"Pelurunya tidak menumbus bahunya kan?" seru Donghae
"Tertembus, untungnya tidak terlalu dalam" balas Kyuhyun tanpa menatap Donghae
Donghae memerhatikan wajah Jessica yang sedikit kesakitan, tangannya menaikkan poni Jessica yang menutup matanya, pria itu kembali terkejut.
"Dia Jessica kan? Bagaimana--bagaimana bisa kalian bertemu? Bukankah dia---"
"---Sepertinya dia baru kembali dari San Fransisco. Dia menjadi sasaran pembunuhan salah satu orang yang dendam dengan Appa nya" jelas Kyuhyun dan memasukkan obat-obatan kedalam kotak P3K lagi
"Kau bukan orang suruhan mereka kan?"
Kyuhyun mengentikan langkahnya, terdiam untuk sesaat lalu melirik Donghae yang masih berdiri dibelakangnya menunggu jawaban yang akan dilontarkannya.
"Kalaupun iya, aku tidak akan melakukannya" kata Kyuhyun datar dan keluar dari kamarnya
Donghae hanya memandangi tubuh Kyuhyun yang semakin lama sudah menghilang dari pandangannya. Mata teduhnya yang hidup menoleh pada Jessica yang masih kesakitan dalam tidurnya.
-It's War-
To: Kyuhyun
From: Mr. Im
"Menolak membunuhnya dan membawanya lari. Jangan main-main dengan ku Cho, kau dan dia dalam bahaya!"
Kyuhyun memutar bola matanya malas membaca pesan singkat yang berisikan ancaman dari Mr.Im, pria tua yang kemarin menyuruhnya untuk membunuh Jessica. Seakan tak perduli, Kyuhyun meletakkan ponselnya diatas meja lalu berjalan kebelakang rumah yang ditinggalinya bersama sahabatnya, Donghae.
Dibelakang itu hanya terdapat barang-barang rongsokan yang terpakai dan beberapa mobil rusak yang juga sudah tidak dipakai. Kyuhyun memandangi beberapa pistol dan perlengkapan lainnya yang biasa dipakai sebagai penembak handal. Kyuhyun mengambil salah satu pistol, memandanginya lalu mengambil pistol itu.
Kyuhyun menarik pelatuk pistol itu pada sasaran tembaknya yang hanya sebuah botol kaca didepan dan sebotol kaca lagi dibelakang botol kaca pertama.
"Tidak ada seorangpun yang bisa menyakitinya" ujar Kyuhyun dalam hatinya
DORR
Suara tembakan terdengar dan suara pecahan botol kaca juga terdengar. Anehnya, peluru tembak Kyuhyun bukannya mengenai botol kaca pertama, melainkan peluru itu melewati botol kaca pertama dan menembus botol kaca kedua. Kyuhyun hanya menatapnya datar dan pergi dari sana.
-It's War-
Ini sudah ke 4 hari setelah kejadian penembakan itu. Keadaan Jessica sedikit mulai membaik walau masih sering meringis sakit. Baik Kyuhyun maupun Donghae menjaga Jessica dengan sangat baik.
Kyuhyun yang baru saja pulang menemui salah satu client nya mendapati Donghae sedang berdiri ditumpukan barang-barang yang tak terpakai, mencari barang yang mungkin saja bisa dijual kembali.
Selepas mereka SMU, kedua orang tua mereka masing-masing mengalami kecelakaan pesawat yang berakibat menghilangkan nyawa orang tua mereka. Sejak itu, Kyuhyun memilih mengambil profesi sebagai pembunuh bayaran untuk menghidupi dirinya dengan Donghae walaupun Donghae selalu menolak dan lebih mau menjual barang-barang bekas yang didapatnya.
Donghae tersenyum ketika melihat Kyuhyun yang menatapnya, Kyuhyun ikut tersenyum dan masuk kedalam rumah menuju kamar.
"Shh" Jessica mendesis merasakan rasa sakit itu kembali
Kyuhyun mencelupkan handuk kecil berwarna putih didalam baskom yang berisikan air hangat. Kyuhyun meremas handuk kecil itu sebentar dan memakaikannya ke kening Jessica yang berkeringat. Perlahan, mata foxy itu terbuka dan memandangi Kyuhyun yang tersenyum ke arahnya.
"Gwenchana?" tanya Kyuhyun
"Ngg" Jessica mengangguk pelan
"Istirahat yang banyak" ucap Kyuhyun
Jessica mengucapkan terimakasih tanpa suara lalu memejamkan matanya kembali. Sedangkan Kyuhyun merobek selembar kertas, menulis sesuatu dan menempelnya pada pigura photonya bersama Donghae. Setelah itu, Kyuhyun memandangi Jessica sebentar, mendekatkan bibirnya dan mengecup kening Jessica dengan penuh kasih sayang.
"Aku akan melindungi mu".
-It's War-
"KYUHYUN-AH" teriak Donghae, dia meletakkan sekantung belanjaan yang dibelinya dari uang menjual barang-barang bekas
Pria itu mencari Kyuhyun kemana-mana, tapi dia tak menemukannya. Donghae kembali melangkah, mungkin saja Kyuhyun ada dikamar untuk menemani Jessica. Perlahan, Donghae membuka pintu kamar, tapi tak juga menemukan Kyuhyun, hanya ada Jessica didalam kamar itu.
"Sica-ya, kau menginginkan sesuatu?"
Jessica memandangi Donghae lalu menggeleng. Donghae tersenyum singkat, tanpa sengaja menoleh pada pigura photo dimana Kyuhyun menempelkan kertas yang ditulisnya tadi.
"Aku pergi untuk beberapa hari. Aku ada pekerjaan. Tolong jaga Jessica, aku percaya pada mu. From: Kyuhyun"
Donghae menggelengkan kepalanya, sebenarnya dia sangat tidak suka dengan pekerjaan yang dijalani Kyuhyun. Tapi Kyuhyun selalu bilang, jika dia sudah punya banyak uang, maka dia akan berhenti dari pekerjaannya.
"Hae" panggil Jessica pelan
Donghae terbangun dari lamunannya yang merutuki Kyuhyun. "Ne?"
"Kyuhyun, kemana?"
"Dia ada pekerjaan" balas Donghae dan tersenyum. "Oh iya, perban mu harus diganti. Tunggu sebentar"
Donghae mengambil kotak P3K, membantu Jessica untuk duduk lalu ikut duduk dibelakang wanita berambut coklat itu. Selama Donghae menggantikan perban, tak ada seorangpun yang saling berbicara, hanya terdengar suara ringisan kesakitan Jessica saja.
"Selesai" seru Donghae senang dan menidurkan Jessica lagi
"Donghae-ah" Jessica menahan salah satu tangan Donghae ketika ingin beranjak dari tempatnya. "Gomawo"
"Kita temankan? Jadi tidak perlu berterimakasih" Donghae menepuk tangan Jessica lalu keluar dari kamar itu.
-It's War-
Seminggu telah berlalu, kesehatan Jessica mulai membaik. Donghae benar-benar merawatnya dengan baik dan penuh kasih sayang mungkin?
"Ini" Donghae memberikan secangkir kopi hangat dan kue pada Jessica
"Donghae-ah, aku sudah bisa menggerakkan tangan ku" cerita Jessica senang
"Jinjja?"
"Ng. Lihat ini"
Jessica menggerak-gerakkan tangannya dengan tersenyum lebar. Donghae yang melihat itu tertawa kecil dan mengelus rambut Jessica.
" Donghae-ah, Kyuhyun kerja apa?" Jessica meneguk kopi hangatnya
Donghae menggaruk rambut belakangnya. Bingung ingin menjawab apa. "Dia--dia, hm, pekerjaannya itu--bodyguard, iya, bodyguard" elak Donghae
"Oh ya? Pantas dia hebat berkelahi" puji Jessica
"Ne. Tidurlah, sudah malam" kata Donghae
"Hm. Kau mau kemana?" tanya Jessica saat melihat Donghae keluar dari kamar
"Keluar sebentar" jawab Donghae dan pergi meninggalkan Jessica.
Donghae menutup pintu rumah dengan pelan, kakinya melangkah kearah belakang rumah, membuka salah satu pintu mobil rusak dan mendudukkan dirinya didalam mobil itu dengan selimut yang warnanya sudah pudar.
Donghae mencoba memejamkan matanya, sejak kehadiran Jessica, pikirannya hanya dipenuhi dengan Jessica dan Jessica saja. Tapi itu membuat hidupnya sedikit lebih bahagia lagi. Jika dirinya saja merasakan itu, apalagi dengan Kyuhyun? Ngomong-ngomong tentang Kyuhyun, Donghae khawatir juga, pasalnya, sejak Kyuhyun pergi beberapa hari yang lalu, pria itu tak pernah memberikan kabar.
"Semoga dia baik-baik saja" do'a Donghae dan memejamkan matanya.
-It's War-
Tik..tik...
Jessica terbangun tidurnya, menatap jam yang sudah menunjukkan hampir jam 12 lewat. Ia bangun dari tempat tidurnya, keluar dari kamar untuk mencari Donghae. Jessica menggigit bibir bawahnya, Donghae tak ada dimana-mana.
"Mungkin dibelakang" pikir Jessica dan berlari kebelakang rumah
Benar! Jessica mendapati Donghae yang tidur dengan lelapnya didalam mobil. Jessica berjinjit sedikit untuk bisa menatap wajah Donghae, dia tersenyum, lalu menusuk-nusuk pipi Donghae yang tirus.
"Donghae-ah. Donghae-ah~" panggil Jessica pelan. "Donghaeee~ ireonaaa" kata Jessica sekali lagi
"Ng" Donghae menggeliat dalam tidurnya, matanya terbuka dan tersenyum ketika melihat Jessica
Jessica tertawa melihat wajah bangun tidur Donghae. "Kenapa tidur disini?"
"Tidak apa" balas Donghae
"Tidur didalam saja. Kajja" Jessica membuka pintu mobil dan menarik tangan Donghae
Donghae mengikuti langkah Jessica, tapi matanya hanya memandangi tangan Jessica yang sedang menggenggam tangannya. Donghae tersenyum bahagia.
-It's War-
Kyuhyun merenggangkan tubuhnya, dia baru saja menjalankan salah satu misinya dengan imbalan yang sangat banyak. Tangannya membuka pintu kamar hotel, mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat lalu mengeluarkan isinya. Sebuah seringaian yang khas tercetak jelas diwajah tampannya, bagaimana tidak? Isi amplop itu berisikan uang yang sangat banyak.
Drrtt...Drtt..
"Yoboseyo"
"Kyuhyun-ah, aku sudah tahu dimana kau menyembunyikan wanita itu. Ingat Cho, kau sudah berani bermain dengan ku, jadi jangan salahkan aku jika wanita itu mati dengan mengenaskan ditangan ku"
DEG
Jantung Kyuhyun berdetak dengan sangat cepat, Mr. Im sudah mematikan sambungan telfon mereka beberapa detik yang lalu. Tanpa menunggu, Kyuhyun memasukkan uang itu kedalam amplop lagi, memakai jaketnya dan keluar dari hotel yang cukup terkenal didaerah Busan. Dalam otaknya, dia harus pulang malam ini juga. Harus!
-It's War-
Hari semakin malam, tapi mata Jessica sama sekali tidak bisa tertutup. Dia bangun tidurnya dan memandangi Donghae yang memejamkan mata dibawah ranjangnya. Merasa diperhatikan, Donghae yang memang tidak tidur membuka matanya dan menatap Jessica balik.
"Waeyo?" ujar Donghae
"Aku tidak bisa tidur" kata Jessica
"Ya sudah. Ayo keruang tengah, biar ku buatkan minuman hangat" tutur Donghae
Jessica mengangguk lalu keluar dari kamar, mendudukkan dirinya di sofa sembari menunggu Donghae kembali dari dapur.
"Minumlah" suruh Donghae menyerahkan secangkir coklat hangat
Jessica meletakkan cangkir itu diatas meja. Memerhatikan Donghae yang duduk disampingnya lalu menggenggam tangannya. Donghae hampir saja memuncratkan minumannya saat merasakan Jessica yang memegang tangannya.
"Lama tidak bertemu, akhirnya kita bisa dekat seperti dulu lagi" seru Jessica pelan
Donghae terdiam, matanya menatap tangan Jessica.
"Donghae-ah, terimakasih sudah merawat ku. Saranghae"
CUP
Jessica mengecup pipi sebelah kanan Donghae, tubuhnya seketika menegang, ciuman itu, ciuman yang sudah sejak lama tidak dirasakannya akhirnya kembali lagi padanya. Walau hampir 4 tahun berpisah tanpa menghubungi satu sama lain, ternyata perasaan cinta itu masih tetap hidup dalam hatinya. Jessica, tetap menempati hatinya, dari dulu, hingga detik ini.
"Nado" Donghae merangkul Jessica dan memeluknya. "Ku pikir kau akan lupa pada ku"
"Aku tidak mungkin lupa dengan pria yang tetap mencintai ku, padahal, aku sudah menyakiti mu sangat banyak"
"Tidak! Kau tidak pernah menyakiti ku! Tapi status yang menyakiti kita" sahut Donghae
"Apa---sekarang kita bisa bersama?"
Tanpa mereka berdua sadari, Kyuhyun yang sudah pulang dan sejak tadi berdiri didepan ruang tamu mendengar semua ucapan mereka. Jantungnya berdetak bahkan lebih cepat ketika dia menerima ancaman dari Mr.Im, tangannya mengepal menahan amarah, nafasnya memburu. Dia menunggu jawaban Donghae.
Donghae tersenyum kearah Jessica dan mengecup keningnya. "Aku akan melindungi mu, aku akan selalu bersama mu"
BRUKK
Jessica dan Donghae menoleh kearah sumber suara, mendapati tas berwarna hitam Kyuhyun yang sudah jatuh diatas lantai dan Kyuhyun yang berdiri didepan mereka dengan wajah yang datar.
Mata tajam milik Kyuhyun terus menatap keduanya, terlihat sangat jelas kemarahan disana. Donghae dan Jessica yang melihatnya merasa tak enak hati. Kyuhyun menarik tangan Jessica dengan mencengkramnya.
"Ikut aku"
"Shirreo!"
"IKUT AKU BILANG!!"
"SHIRREO" Jessica menepis tangan Kyuhyun
Kyuhyun berdecak kesal, dia kembali menarik Jessica dengan sekuat tenaga. Donghae yang melihatnya langsung berdiri dari tempatnya.
"Kyuhyun-ah, lepaskan dia"
Kyuhyun hanya menoleh untuk menatap Donghae, tak perduli, pria putih pucat itu menarik Jessica paksa menuju belakang rumah dengan Donghae yang masih mengikutinya.
"YAK! LEPASKAN DIA!" Donghae melepas tangan Kyuhyun dari Jessica
Jessica menatap kedua pria itu dengan takut. Wajah dingin dan sorotan mata tajam Kyuhyun membuat dirinya takut, takut jika sewaktu-waktu Kyuhyun melakukan sesuatu diluar nalarnya.
Kyuhyun benar-benar memandangi Donghae dengan amarah membuncah. Bayangan-bayangan masa lalu mereka ketika SMU tiba-tiba saja terulang dalam dipikirannya.
"Donghae-ah, Jessica menerima cinta ku haha"
"Chukkae. Kau harus traktir aku makan, hehe"
"Donghae, Jessica--dia--dia---dia tak pernah mencintai ku. Dia mencintai pria lain"
"Mwo? Dari mana kau tahu?"
"Dia yang mengatakannya sendiri"
"Sudahlah. Lupakan semuanya jika itu membuat mu sakit"
BUKK
Donghae terdorong dari tempatnya akibat tinjuan Kyuhyun yang mengenai pipi sebelah kanannya. Donghae membalas pukulan Kyuhyun juga.
"B-Berhenti!!" seru Jessica dengan suara yang bergetar
Kyuhyun berlari dan menarik kerah jaket tebal Donghae. "KENAPA KAU MELAKUKAN INI PADA KU?? WAEE?"
BUKK
Donghae terjungkal kebelakang dan jatuh diatas tanah ketika tendangan Kyuhyun yang cukup keras mengenai perutnya. Jessica yang melihat Donghae terjatuh langsung menghampirinya, sedangkan Kyuhyun sudah tak terkandali, dia mengeluarkan pistol berwarna hitamnya dan mengarahkannya pada kedua orang itu. Mata foxy Jessica membulat, tanpa perduli, dia sudah berdiri dihadapan Donghae dengan merentangkan kedua tangannya. Perkelahian ini karena dirinya, andai saja dia bisa jujur dari awal dan pergi dari hidup kedua pria itu, semuanya pasti tidak akan serumit ini.
"K-Kyu! Apa yang kau lakukan?" tanya Jessica yang mulai menangis
"Minggir Jessica!" Donghae berusaha mendorong Jessica dari hadapannya, tapi wanita itu tidak berkutik sedikitpun
"Hah..hah.."
Nafas Kyuhyun memburu, tangannya gemetar. Berapa tahun dia dibohongi oleh Donghae dan Jessica? Kedua orang yang dia cintai nyatanya telah mengkhianatinya seperti ini. Kyuhyun tidak bisa, dia sudah tidak bisa menerima ini semua. Akal sehatnya sudah benar-benar mati.
"Kyu" panggil Jessica ketika melihat Kyuhyun mulai menarik pelatuk pistolnya
"Aku benci kalian" gumam Kyuhyun dan menembakkan pelurunya kearah mereka berdua
Mata Jessica dan Donghae tertutup dengan posisi yang masih sama seperti sebelumnya. Seolah ikhlas jika memang mereka harus mati ditangan Kyuhyun.
"Kau harus menerima pernyataan cinta Kyuhyun"
"Tapi kenapa?"
"Jika kau mencintai ku, tolong terima dia. Aku tidak mau dia merasakan sakit hati"
"Itu berarti kau tidak mencintai ku!!"
"Jangan pernah berbicara seperti itu! Aku mencintai mu, dan aku janji, aku akan selalu ada dibelakang mu"
"Kenapa kau memutuskan Kyuhyun?"
"Aku tidak tahan! Aku tidak bisa bersama pria yang tidak ku cintai!"
"Kalau begitu, kita juga harus selesai"
"Baiklah! Aku kesini juga mau pamit, besok aku akan kembali ke San Fransisco! Aku akan melupakan kalian berdua"
"Jessica! Walaupun kita selesai, aku--aku akan tetap mencintai mu"
"Terimakasih! Aku juga seperti mu. Selamat tinggal"
Kyuhyun hanya memandangi Donghae dan Jessica. Matanya sudah memerah menahan tangis, dia tidak tahu apa salahnya sampai mereka dua tega menyakitinya seperti ini. Mata tajam Kyuhyun menatap peluru pistolnya yang menuju kearah Donghae dan Jessica, tapi diluar pikiran, peluru itu meleset dan melewati Donghae dan Jessica, seperti saat dia menembak botol beberapa hari yang lalu. Tanpa Donghae dan Jessica ketahui, peluru itu berputar dan menuju kearah Kyuhyun.
Kyuhyun memejamkan matanya dengan air mata yang mengalir, tepat saat peluru itu menembus leher sebelah kirinya.
"Goodbye"
DORR
Mata Jessica dan Donghae terbuka, terdengar suara tembakan tapi tidak merasakan sakit. Saat menoleh kedepan, mereka mendapati Kyuhyun yang ambruk diatas tanah dengan darah yang bercucuran keluar melalui lehernya.
"KYUHYUN-AH" teriak keduanya dan berlari menghampiri Kyuhyun
"Kyuhyun, irreona!! Cho Kyuhyun!!" Donghae mengangkat kepala Kyuhyun dan menidurkannya diatas pahanya
"Kyu, hiks" isak Jessica
"A-aku, haahh, a-aku, se-la-lu beru-sahaaa a-ga-r ta-k seo-rang-phunn menya-ki-ti kahh-li-aann. T-tapi, kena-phaa, kena-pa, ka-lian ya-ng me-nya-kiti ku?"
Donghae mengeleng dengan mengeluarkan air matanya. "Tidak Kyu, kami tidak bermaksud seperti itu"
Kyuhyun mengambil nafas panjang, berusaha mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya. Dia merogoh dalam jasnya, mengeluarkan 3 lembar tiket pesawat yang dibelinya untuk kabur dari kejaran Mr.Im. Jessica yang melihat Kyuhyun mengeluarkan tiket itu semakin menangis dengan keras.
"P-Pergi! Ka-ka-li-an! Ha-rus, per-gi!"
Kyuhyun memberikan tiket itu pada Jessica dengan tangan yang gemetar, setelahnya, dia menatap Donghae dan Jessica bergantian, menarik nafas panjang lalu menghembuskan nafasnya untuk yang terakhir kalinya dengan mata yang terpejam untuk selamanya.
"Kyu!! KYUHYUN!!! KYUHYUN BANGUN!!!" Donghae memeluk tubuh tak bernyawa Kyuhyun dengan erat
"KYUHYUUNNNN" Jessica hanya bisa menangis dengan berteriak nama Kyuhyun saja
Kyuhyun sudah pergi dengan segala rasa sakit yang ditanggungnya. Dia membenci Jessica dan Donghae tapi juga rasa cintanya jauh lebih besar. Sedangkan Donghae dan Jessica merasa bersalah, benar-benar merasa bersalah. Mereka menyesal telah menorehkan rasa sakit didetik-detik kematian Kyuhyun.
"CHO KYUUHHYYYUUUNNN!!!"
Aku hanya memilikinya, tetapi mengapa kau menyentuh gadis ku?
Dihari dia meninggalkan ku, kau berpura-pura tidak tahu dan berkata agar aku melupakan semuanya.
Kau adalah teman yang ku percaya, bagaimana kau dapat melakukan hal ini pada ku?
Kau mempermainkan cinta dan persahabatan yang ku miliki.
Aku tak dapat memaafkan mu, mulai sekarang! (MBLAQ - It's War)
END
RCL hahahaha
credits: http://www.facebook.com/notes/han-young-mi/short-ff-oneshoot-its-war/350382905083367
0 komentar:
Posting Komentar