Kajian berkenaan dengan persoalan karakter telah lama menjadi pokok perhatian para ahli ilmuwan.Karenanya, tak dapat kita pungkiri, mendefinisikan “karakter” bukanlah sesuatu persoalan yang ringan dan mudah jika kita definisikan secara defenitif.
Istilah karakter baru dipakai secara khusus dalam konteks pendidikan muncul pada akhir abad – 18. Tetapi jika dikaji lebih jauh, sebenarnya pendidikan karakter telah lama menjadi bagian inti sejarah pendidikan itu sendiri. Setidaknya, historis karakter ini kita dapati dalam cita-cita Paideia Yunani, Humanitas Romawi dan pedagoni Kristiani.
a. Pendidikan karakter di Indonesia
Jika kita mengurai pengalaman sejarah bangsa, pendidikan karakter sesungguhnya bukan hal baru dalam tradisi pendidikan di Indonesia.Para pahlawan kita semua telah mencoba menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian.
Kemerdekaan kita berawal dari sebuah ide dan gagasan, oleh karena itu jika para pemikir dan cerdik pandai mulai berpikir tentan negeri Indonesia dan menjadi tokoh-tokoh pergerakan Indonesia. Dan Bung Karno menempati posisi paling penting dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, pemikirannya mampu memberikan keyakinan dengan bahasa yang sangat sederhana sehingga kebangsaan menjadi milik bersama.
b. Arti dan Masalah Karakter
Istilah karakter jika kita pahami sesungguhnya menimbulkan ambiguitas, antara given dan willed. Karakter sendiri bisa dirubah tentu dengan usaha yang sungguh-sungguh, apabila sikap kita yang baik telah menjadi kebiasaan kita maka terbentuk karakter yang sejati pada dalam diri itu sendiri sehingga dalam benak kita mempunyai karakter yang kuat yang sangat sulit untuk diruntuhkan dan menjadi motivasi.
c. Prinsip-Prinsip Dasar Pendidikan Karakter
- Karakter dalam bentuk psiko-motorik yang menggerakkan seseorang untuk bertindak.
- Manusia mengukuhkan karakternya melalui setiap keputusan yang diambilnya.
- Seseorang yang berproses membentuk dirinya menjadi manusia yang baik, juga akan memilih cara-cara yang baik bagi pembentukan dirinya.
- Jangan pernah mengambil perilaku buruk yang dilakukan oleh orang lain sebagai patokan bagi dirimu.
d. Metodologi Pendidikan Karakter
1. Mengajarkan
2. Memberikan Keteladanan
3. Menentukan Sebuah Prioritas
4. Refleksi Pemikiran
e. Urgensi Pendidikan Karakter
Ada berbagai macam peristiwa yang sangat disesalkan dalam dunia pendidikan kita antara lain :
- Semakin rendahnya harkat dan martabat manusia
- Hancurnya nilai-nilai moral
- Merebaknya ketidakadilan
- Menipisnya rasa solidaritas
- Semakin merebaknya tawuran antar anak bangsa
f. Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter semestinya memiliki tujuan yang akan membuat semakin mempertajam visi hidup yang akan diraih. Ada 2 program. pertama, penanaman nilai dalam diri pelajar, Kedua, pembaruan tata kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan individu merupakan dua wajah pendidikan karakter dalam lembaga pendidikan.
Dan sesungguhnya sang pendidik itu seharusnya memiliki sifat-sifat mulia dengan upaya penegakan pilar-pilar dedikasi berikut ini :
1.Bertanggung jawa atas pekerjaan
2.Konsisten dengan waktu
3.Memberi teladan
4.Peduli terhadap mahasiswa kurang mampu
5.Sederhana dalam penampilan
6.Mempu berbaur dengan Mahasiswa