Skinpress Rss

Sabtu, 26 Januari 2013

LAST SENTENCE

0

CAST : 1. LEE DONGHAE
2. JESSICA JUNG
OTHER : FIND IT YOURSELF…
RATING : ALL AGE
GENRE : GALAU (?) ..
LENGTH : DRABBLE yang KEPANJANGAN..
AUTHOR : CHO HYE EUN aka ChaLeeCha CaptainGorjess..
Annyeong… aku hadir lagi… aku bawa FF selingan nih.. mungkin agak GaJe sih.. soalnya aku nulisnya juga nggak dalam keadaan yang baik (?).. FF ini terinspirasi setelah aku nonton lagi sebuah film yang diproduksi beberapa tahun yang lalu. Film favoritku banget… Tapi jalan ceritanya nggak sama dengan film itu, ada yang aku ubah sedikit.. PENGUMUMAN nih, mianhae banget aku belum bisa nerusin lanjutannya FF YOU karena ada sesuatu hal. Sebelumnya, tolong klik ini ya dan tinggalkan komentar kalian setelah membaca FF nya. Linknya http://readfanfiction.wordpress.com/2012/06/14/ff-competition-snow-tears/. Aku harap dukungan kalian lewat komentar yang kalian tinggalkan setelah membaca FF tadi. Dukungan kalian sangat berarti bagi aku….
HAPPY READING READERS..
KEEP RCL bagi yang udah baca.. Gomawo.. *bow..
~~~~~~~
AUTHOR POV..
Mendung.. Ya, langit Seoul sore ini sangat mendung. Matahari pun sudah terlelap dalam persimpangannya. Semilir angin sepoi-sepoi juga bertiup pelan dan membuat daun-daun kering yang berguguran semakin berserakan, tak menentu. Kilat-kilat mulai menampakkan sosoknya dari sebelah ufuk. Semakin menambah kesunyian yang tercipta karena cuaca yang sedang tidak bersahabat. Sunyi. Semua sunyi. Bukan hanya karena mendung dan serbuan kilat yang menyambar sehingga mengurungkan niat siapapun untuk keluar dari rumahnya, tapi juga karena hati yang tak lagi menampakkan senyumnya. Senyum yang menghilang dari pandangan dan enggan untuk kembali. Hati yang kehilangan nyawanya, yaitu cinta. Cinta itu kini pergi, dan mungkin tak akan kembali…
“Oppa…“ gumam seorang yeoja yang duduk di bangku taman. Ia tahu bahwa sebentar lagi akan turun hujan, namun ia tak peduli. Hanya gumaman kecil yang terus terucap dari bibir tipisnya. Menyebutkan satu sosok yang sangat berarti untuknya. Matanya sembab, buliran kristal itu pun juga tak pernah berhenti membentuk aliran sungai kecil di pipi tirus yeoja itu.
“Oppa…“ gumamnya untuk yang kesekian kalinya.
“Oppa… Believe me..“

Flashback
“ Kau berubah.. “ ucap seorang namja gusar. Wajahnya menyiratkan suatu kemarahan yang mencapai titik klimaks. Tatapannya juga tak beralih dari sosok yeoja di depannya yang dari tadi hanya menunduk sambil menangis.
“ Oppa.. Believe me.. “ sahut sang yeoja lirih. Ia hanya menunduk, tak berani menatap mata namja di depannya. Ia terisak pelan.
“ Kau tahu kan kalau aku benci dibohongi.. Tapi kenapa kau melakukan itu ?? Kau sengaja ingin memancing emosiku ? “ teriak namja itu.
“ Aku tidak bermaksud membohongimu oppa… Aku hanya tidak ingin membuatmu kecewa. “
“ Tidak ingin membuatku kecewa, Cih !!! Kau justru sukses membuatku terluka. Apa sekarang kau puas ?? Kenapa kau tidak jujur padaku dari awal ??? “ teriak namja itu meluapkan seluruh emosinya.
“ Aku tidak bermaksud begitu oppa.. Jebal.. Aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk memberitahumu semua ini. “
“ Dan apakah sekarang waktu yang tepat menurutmu ? Setelah kau sukses membuatku jatuh cinta padamu, hah ?? “ bentak namja itu.
“ Mianhae oppa.. Sebenarnya aku hanya membantu Yuri.. “
“ Dan sekarang kau menjadikan Yuri kambing hitam dalam masalah ini ? “
“ Oppa !!! Cukup !! Aku hanya membantu Yuri saja untuk mendekatkannya dengan Yesung oppa. Aku tidak punya hubungan apa-apa dengan Yesung oppa. Kami hanya berteman. “ jelas sang yeoja sambil menatap tajam namja di depannya.
“ Teman Kencan maksudmu ?? “
“ Oppa !! “ teriak sang yeoja itu sambil berlinangan air mata.
“ Kau membatalkan janji kencan kita dengan alasan kalau kau akan pergi dengan Yunho hyung. Tapi kenyataannya, kau pergi berduaan dengan Yesung kan ?? Aku sudah melihatnya. Mulai sekarang kita PUTUS. We are OVER. Anggap kita tak pernah kenal sebelumnya. “ desis namja itu lalu beranjak dari tempatnya dan berjalan menjauh..
Flashback End..
AUTHOR POV END.
JESSICA POV
Hujan pun turun. Tapi aku enggan beranjak dari tempat ini. Sebuah taman yang sangat mempengaruhi hidupku. Disini aku bertemu dengan namja itu, disini aku mulai mengenal namja itu, disini aku memulai petualangan cintaku bersama namja itu, disini kami berdua merajut indahnya romantisme cinta yang tengah menyelimuti hari-hari kami, disini kami selalu menghabiskan waktu berdua dalam suka, duka, bahagia, tertawa, bosan, dan yang lainnya,, serta disini pulalah rajutan kasih itu harus berakhir. Sakit. Sangat sakit memang. Ia tidak mau mendengarkan penjelasanku dan langsung sepihak mengakhiri hubungan kami, tanpa mempedulikan perasaanku yang hancur berkeping-keping.
“ Oppa… Believe me.. “ isakku untuk yang kesekian kalinya. Lirih, karena sekeras apapun aku berteriak, namja itu tak akan mungkin kembali kesini. Aku ingat sekali kebiasaannya yang sangat membenci kebohongan. Dan yang baru saja aku lakukan adalah membohonginya. Tapi aku sungguh tidak berniat seperti itu. Ada alasan lain sehingga aku terpaksa melakukannya. Dan alasan itulah yang belum sempat ia dengar…
~~~~~~~~~
Hari-hari semakin berat saja.. Berlalu dengan sangat lambat, seakan waktu enggan sekali berputar. Ditambah lagi, namja yang sangat kurindukan menghilang begitu saja bak lenyap ditelan bumi. Namja itu, adalah namjachinguku. Lee Donghae. Aku biasa memanggilnya DongShy oppa. Sedangkan ia memanggilku dengan sebutan IceSica. Terdengar kekanak-kanakan memang jika kami menggunakan nama panggilan seperti itu, tapi justru itulah sisi menariknya.
Namun semua itu kini telah berlalu, terkubur bersama lembaran-lembaran kenangan yang terukir indah dalam hatiku. Benar, kini DongShy oppa sangat membenciku. Bahkan untuk sekedar bertatap muka pun sepertinya ia enggan. Tidak ada lagi kontak dan komunikasi diantara kami. Nomor handphone nya juga sudah tidak aktif. Pernah suatu waktu aku pergi ke rumahnya, namun pada akhirnya aku hanya terdiam di depan pagar rumah itu. Membeku dan mematung.
“ Are you sure for this ? “ tanya Yunho oppa. Aku mengangguk. Berusaha menahan air mataku yang kembali ingin meluncur menuruni pipiku.
“ Think it again. Don’t choose the fault selection.. Understand ?? “ sela Yunho oppa kemudian. Ia langsung beranjak ke kamarnya dan meninggalkanku sendirian di ruang keluarga. Sukses. Air mataku kembali meluncur bebas. Aku tidak dapat manahannya lagi untuk waktu yang lebih lama.
“ Andai kau disini oppa.. Andai semua ini tidak terjadi.. Andai semua ini hanya mimpi buruk belaka. Dan disaat aku terbangun, aku masih bisa merasakan kehadiranmu yang selalu ada di sisiku. “ gumamku dengan suara parau.
“ I must go now.. “ tekadku kemudian.
JESSICA POV END..
LEE DONGHAE POV
Dua minggu sudah hubunganku berakhir dengan Sica. Jujur aku merasa sangat sakit menghadapi kenyataan ini. Dua minggu ini kuhabiskan dengan termenung dan termenung. Meratapi takdir cinta yang begitu tidak adil untukku. Aku sangat mencintainya sepenuh hatiku, melebihi nyawaku.. tapi yang kudapat adalah pengkhiatannya.
Flashback
“ Annyeong IceSica.. “
“ Annyeong DongShy oppa.. “ sahutnya ceria. Aku meraih tangannya. Menggenggamnya lembut dan menuntunnya menuju ke suatu tempat yang sudah kami rencanakan. Tapi ia melepas genggamanku. Aku sedikit tersentak atas sikapnya ini. Kutatap kedua bola matanya seakan ingin meminta penjelasan.
“ Mianhae oppa.. Acara kali ini kita tunda dulu ya. Mmm.. Yunho oppa tiba-tiba mengajakku pergi untuk urusan keluarga. “ jelasnya kemudian.
“ Mwo ?? Tapi kenapa mendadak sekali IceSica ?? “ tanyaku.
“ Molla oppa.. I must go now.. Annyeong oppa.. “ sahutnya sebelum ia berlari meninggalkanku yang masih terbengong akan sikap anehnya ini.
“ Fishy ?? Kau masih disini ??? Mana IceSicamu itu ?? “ tanya Kyuhyun yang tiba-tiba datang entah darimana. Aku tak menghiraukan pertanyaannya tadi. Otakku masih sibuk mencerna arti sikap yeojachinguku yang tiba-tiba menjadi aneh, tidak seperti biasanya.
“ Ya !!! Fishy !! Dengar aku tidak ??!!! “ teriaknya yang sukses mengalihkan perhatianku.
“ Aku sedang malas Purple Egg !! “ bentakku jengah.
“ Hmm.. Jessica membatalkan janji denganmu ya ?? “
“ …. “
“ Aish… Kau ini, ayo ikut aku. Aku malas melihat tampang anehmu. Kita ke mall.. “ sahutnya sambil menyeretku masuk ke mobilnya.
“ Ya !! Lalu motor sportku bagaimana ?? “ tanyaku.
“ Sekolah ini milik keluargamu kan ?? Apa salahnya menaruhnya disini. Kau hanya tinggal bilang pada satpam sekolah, dan semuanya beres. Lagipula kehilangan satu motor sport saja tidak akan membuatmu jatuh miskin kan ?? Kau bahkan masih memiliki 3 motor sport lain dan 4 buah mobil. “ jelasnya sambil menunjukkan senyum evilnya.
“ Baiklah. Tapi jika cara ini tidak berhasil menghiburku dan mengembalikan mood baikku, akan aku pastikan besok kau tidak akan selamat di sekolah.. Ne ? “ ancamku.
“ Aish !!! Ne, ne.. “ sungut Kyuhyun lalu melajukan mobilnya meninggalkan area parkir SEOUL ART HIGHSCHOOL.. menuju ke suatu tempat yang bahkan aku sendiri pun tidak tahu kemana.
Flashback End…
Kejadian itu kembali berputar-putar di ingatanku. Kejadian yang hanya 5 menit saja berhasil merubah hidupku 1800. Kejadian dimana aku melihat orang yang paling aku sayangi seperti bagian dari diriku sendiri tengah asyik bergurau dan tertawa bersama namja lain. Aku mematung melihat pemandangan itu. Begitupun Kyuhyun. Kyuhyun yang saat itu mengerti dengan perubahan wajahku segera menarikku keluar dari tempat itu. Ya, kejadian itu. Masih sangat jelas.
“ Hae, temuilah dia. Aku tidak mau melihat ikan satu ini mati perlahan dan hidup seperti mayat.. “ celetuk Kyuhyun.
“ Tidak akan. Tidak pernah ada yang namanya Jessica Jung dalam hidupku. Jadi jangan pernah sebut nama itu lagi di depanku.. “ desisku tajam. Kata-kata yang kulontarkan sangat berbanding terbalik dengan apa yang kurasakan. Jujur aku masih mencintainya, tapi rasa kecewaku juga teramat besar bagi gadis itu. Kenapa dia tega membohongiku dan memilih berkencan dengan namja lain ??? Apa dia sudah tidak mencintaiku lagi ?? Apa selama ini dia tak pernah sekalipun tulus mencintaiku ?? Semua ini bisa membuatku gila.
~~~~~~~
“ Aku ingin bicara denganmu.. “ ucap seorang yeoja kepadaku. Aku menoleh dan mendapati Yuri sedang berusaha mengajakku berbicara.
“ Wae ?? “ tanyaku tanpa semangat.
“ Mianhae sebelumnya. Kau salah paham Donghae. Kejadian waktu itu.. “
“ Cukup !! Aku tak mau mendengarnya lagi. “ desisku memotong kalimatnya.
“ KAU TAHU, SAAT ITU JESSICA SEDANG MENEMANIKU UNTUK PERGI BERSAMA YESUNG OPPA. AKU MEMINTA SICA UNTUK MEMBANTUKU AGAR BISA LEBIH DEKAT DENGAN YESUNG OPPA, KARENA AKU MENCINTAINYA. SICA DAN YESUNG OPPA TIDAK PERNAH PUNYA HUBUNGAN APA-APA. JESSICA HANYA MENCINTAIMU LEE DONGHAE. BAHKAN SAAT INI, YESUNG OPPA SUDAH MENJADI NAMJACHINGUKU. JADI KAU HANYA SALAH PAHAM.. KEDEKATAN JESSICA DENGAN YESUNG OPPA ITU KARENA AKU YANG MEMINTANYA. DIA MEMBATALKAN JANJI KENCANNYA BERSAMAMU ITU JUGA KARENA AKU YANG MEMINTANYA UNTUK MENEMANIKU BERKENCAN DENGAN YESUNG OPPA. KINI SAAT AKU SUDAH BERHASIL JADIAN DENGAN YESUNG OPPA, JUSTRU DIA HARUS PUTUS DENGANMU. KAU TAHU DIA TERUS MENANGIS SAMBIL MENGGUMAMKAN NAMAMU ?? DIA SELALU MENCOBA MENGHUBUNGIMU, TAPI KAU JUGA SELALU MENJAUH DARINYA. “ teriak Yuri meluapkan seluruh emosinya.
Aku terkejut dengan penuturannya barusan. Jadi waktu itu Sica tidak berbohong. Dia benar-benar melakukan ini untuk Yuri. Tuhan.. Bodoh sekali aku..
“ Dia dimana sekarang ? “ tanyaku.
“ Temuilah ia di Bandara. Kau harus cepat. Atau ia akan menghilang selamanya dari kehidupanmu. “ ucap Yuri lalu pergi meninggalkanku. Aku segera berlari menuju tempat parkir dan melajukan motor sportku ke bandara. Aku harus cepat. Kuinjak gas dan menambah kecepatan hingga batas maksimal. Semoga masih belum terlambat.
( SKIP ) ( SKIP ) ( SKIP )
Aku berlari menuju ke ruang tunggu penumpang. Kulihat akan ada pesawat yang akan berangkat sebentar lagi. Aku harus cepat menemukannya. Yup, aku melihatnya sedang duduk sambil membawa paspor dan koper pink miliknya. Jarak kami masih terpaut 800-an meter. Tiba-tiba ia beranjak dari duduknya dan mulai berjalan masuk ke lorong yang akan menghubungkannya dengan pesawat yang sebentar lagi akan tinggal landas. Aku semakin mempercepat lariku.
“ JESSICA JUNG … “ teriakku. Hampir dapat kupastikan semua orang menoleh ke arahku, termasuk dia.
“ Oppa… “ sahutnya pelan. Wajahnya seketika memerah dan buliran kristal itu sudah mulai tampak di sudut matanya. Aku merengkuhnya dalam pelukanku. Mendekapnya erat dan enggan untuk melepaskannya.
“ Mianhae chagi.. Aku salah.. Aku sudah tidak mempercayaimu.. “ ucapku sambil terus memeluknya.
“ Gwaenchana oppa.. “ sahutnya disela isakannya.
“ Kau tidak jadi pergi kan ? “ tanyaku lagi.
“ Aku harus pergi oppa.. “
“ Ini tidak adil.. Ayolah IceSica, jangan pergi.. Tinggallah disini.. “ bujukku.
“ Mianhae oppa..”
“ Tapi Sica.. “
“ Ssssttt.. Aku pasti akan kembali lagi oppa.. “ ucapnya sambil menaruh telunjuknya di bibirku. Ia kemudian mengeluarkan sebuah diary kecil dari dalam tasnya dan menyerahkannya padaku.
“ Bacalah oppa.. “ pintanya sambil menyerahkan diary mungil itu. Aku menerimanya..
“ Come on Sica. We’ll late.. “ sahut Yunho hyung, oppa Sica yang tinggal di San Fransisco.
“ Ne oppa, sebentar.. “ jawab Sica.
“ Sica … “ panggilku pelan.
“ Aku pergi oppa.. “ ucapnya pelan sambil berbalik membelakangiku
“ Tunggu.. “ sahutku. Aku menggenggam tangannya..
“ Ucapkan satu kalimat terakhir sebelum kau pergi Sica.. “ pintaku. Kami sama-sama menangis. Buliran air mata kesedihan.
“ Oppa.. “ ucapnya lirih.
“ Please.. “
“ Donghae oppa.. SARANGHAE.. “ gumamnya tepat di telingaku. Aku kembali merengkuhnya dalam pelukanku. Kudekatkan wajahku dengan wajahnya. Bibir kami bertaut. Aku menciumnya sambil diiringi isakan kecil dan rasa tidak rela yang menganga.
Sica menyudahi ciuman kami dan langsung berbalik menghampiri oppanya. Mereka berjalan memasuki lorong itu. Aku terus mengamatinya sampai sosok itu benar-benar hilang dari pandanganku. Aku terduduk di kursi tunggu penumpang. Sakit, kata itulah yang tepat menggambarkan hatiku saat ini. Perlahan kubuka diary yang diberikan Sica tadi, tapi semuanya kosong.. hanya ada satu halaman yang memiliki tulisan..
Mencintaimu mungkin adalah suatu karunia yang besar.
Bersamamu mungkin adalah suatu kebaikan Tuhan…
Aku mengagumimu..
Kau..
Dan hanya kau…
Meskipun saat ini waktu mengajakku berlari menjauh dari sisimu..
Aku ikhlas..
Karena kupercaya jika suatu saat nanti, waktu pulalah yang akan mengantarku pulang
dan kembali disisimu..
Mengukir asa dan melukis dunia dengan warna terang cinta kita..
Hanya ada kita..
Kita, yang akan duduk berdua dibawah hamparan bintang..
Dan kita, yang akan saling menggenggam satu sama lain sambil berbisik bahwa AKU
SANGAT MENCINTAIMU…
Aku saat ini tiada..
Namun aku pasti akan kembali untukmu…
Karena aku, menginginkanmu menjadi bagian hidupku..
Itu saja..
“ Aku pasti akan menunggumu IceSica… “ gumamku dalam hati..
END
Whoaaa… kelar juga.. GaJe banget.. Gimana readers ?? Jelekkah ?? Membosankan ?? Garing ??? Atau apa ??
Well, aku sangat menunggu comment kalian tentang FF ini. Ya, walaupun ni FF nggak ada bagus-bagusnya sama sekali, tapi untuk membuatnya juga diperlukan usaha.. Aku terima segala macam Comment kalian kok, Saran, Kritik, aku akan senang hati menerimanya.. Tapi tidak untuk komentar yang berbau BASHING ya… kekekeke…
Trims juga buat yang udah bersedia ninggalin komentar di link FF yang aku cantumin diatas.
Ocey deh… Gomawo bagi yang udah mau baca FF abal-abal ini…
*bow…….

0 komentar:

Posting Komentar