Main Cast : Donghae Lee, Jessica Jung
OC : -
Author : Thina_0820
.
.
.
.
Seorang gadis tengah memandang sesosok wajah damai dipangkuanya. Matanya mengedip seakan tak percaya. Kedua mata indah itu terus menatap dan menelusuri setiap lekuk dari wajah seseorang.
“tampan..” guman gadis itu pelan, tanganya mulai merapikan anak rambut yg menutupi wajah pangeran kecilnya itu.
“cepatlah tumbuh sayang, eomma mencintaimu” Gadis itu mengecup bibir mungil seorang bayi dipangkuanya. Bayi kecil itu menggeliat, matanya mengerjap-ngerjap.
“kyeopta” Ucap gadis itu perlahan. Ia mengingat perjuangan yang ia rasakan ketika anaknya baru dilahirkan. Sakit, tentu saja, semua wanita pasti akan mengalami masa itu. Melahirkan. Rasa sakit itu terbayar ketika melihat sesosok malaikat kecil itu menangis. Rasa kebahagiaan itu tak bisa diungkapkan lagi.
“ooeek…oeek…” Gadis itu terlihat panik. Anak pertamanya itu menangis. Dengan sabar ia timang-timang putra semata wayangnya itu, ia berharap anaknya bisa kembali terlelap.
“aiiggoo, anak eomma…ssttt…appa akan segera pulang sayang” Gadis itu terus berusaha sampai putranya kembali terlelap.
“Aiden sayang,,,cup..cup sayang” Gadis itu membuka beberapa kancing bajunya. Memberikan Asi bagi sang putra.
Gadis itu berjalan perlahan, matanya tertuju pada sebuah album foto. Album foto yang sudah lama tidak ia sentuh, ia berniat akan menambah 1 foto lagi di album foto itu, foto dimana kini telah hadir malaikat kecil dikehidupanya.
Gadis itu tersenyum membuka halaman pertama album itu.
“eomma, akan menceritakan sesuatu padamu” gadis itu mengalihkan pandanganya pada putranya yang tengah asik meminum susu.
“lihat sayang ini foto eomma & appa saat pertama kali berkencan…hihi” Gadis itu terkekeh pelan ketika kenangan masa lalunya berputar bersama foto-foto di album itu. Tak lupa ada sebuah note disana.
‘hari yang indah bersama orang terindah’
begitulah bunyi dari note itu. Gadis itu mulai membalik album foto itu, ia sudah mendudukan pantatnya kembali disofa.
CKLEKK….
Suara pintu terbuka. Pandangan gadis itu teralihkan seketika, seulas senyum terukir indah diwajah sang gadis ketika melihat sesosok namja yang ia tunggu sedari tadi. Namja itu balas tersenyum.
“Jess…bogoshippo” ucapa namja itu manja. Padahal baru tadi pagi mereka berpisah.
Jessica dibuat terkekeh geli melihat tingkah suaminya yang akhir-akhir ini sangat manja. Padahal ia sudah menjadi seorang ayah sekarang.
“hhihi, nado oppa, aiden juga merindukanmu, iya kan sayang”
“aiiigoo, jagoan appa, kuat sekali minumnya”
“akhu haus appa” balas Jessica dengan suara yg dibuat-buat.
“oppa mandilah, kau bau!” ejek Jessica ketika Donghae suaminya mendudukan pantatnya disampingnya.
“Yak!…Aku tidak bau yeobo-ah”
“siapa bilang, cepat mandi” sergah Jessica sembari menutup hidungnya.
“ne…ne…hajima, poppo please”
ucap Donghae merajuk manja.
“aish, shireo” tolak Jessica dan mengalihkan pandanganya.
“baiklah, kalau begitu aku juga tidak akan mandi, biar saja bau”
“aisshh…ne…ne…ne” Jessica mencondongkan wajahnya berusaha menggapai pipi suaminya. Dengan cepat Donghae menolehkan wajahnya, sehingga bibir merekalah yang bertemu.
Donghae melumat bibir itu lembut. Menyesapnya dengan penuh cinta. Menyalurkan semua rasa cintanya dengan ciuman itu.
“aishh…sudah opp..ahh”
Ucap Jessica dan melepaskan ciumanya.
“hehehe, iya sayang” ucapnya genit, tangan nakalnya dengan sengaja mencolek dagu Jessica. Berusaha menggodanya.
“Yak, dasar Genit”
> JESSICA POV <
“Yak dasar Genit”
teriaku, aku tersenyum sepeninggal Donghae Oppa. Sepertinya putraku sudah tidur, ku gendong tubuh mungilnya. Kurebahkan ia ditempat tidurnya yang nyaman. Tubuhnya bergerak gerak, reflek kuelus pantatnya.
Kutatap putraku, menjadi ibu bukanlah hal yang mudah, ini sudah 1bulan pertama aku menjadi seorang ibu tapi aku sangat menikmati status baruku ini.
“ah aku lupa” kulangkahkan kakiku cepat kedapur, membuatkan secangkir kopi untuk suamiku.
“Chagi Oddiseo?”
ah tak bisakah ia tidak berteriak. Aiden baru saja tidur.
“aku disini oppa, sebentar”
aku kembali, kulihat Hae oppa tengah sibuk dengan album foto yang belum selesai ku lihat.
“ini oppa kopinya? oppa
sudah lapar?” tanyaku ketika aku sudah sampai dihadapanya.
“gomawo chagi, anniya aku belum lapar, duduklah” ia menepuk nepuk sofa disebelahnya.
> JESSICA END <
“kenapa album ini ada disini chagi?”
“hmm, aku ingin melihat semua yang pernah kita lakukan oppa” Donghae menarik pinggang Jessica. Mengecupi kening istrinya.
“mianhae,,”
“untuk”
“aku jarang sekali dirumah, meninggalkanmu dan Aiden, perkerjaan membuat semua waktuku tersita, bahkan aku hanya mengetahui perkembangan Aiden hanya lewat telfon..hmm” Jessica mengelus pelan dada suaminya. Berharap ia sedikit merasa nyaman.
“gwaenchana oppa”
“Saranghaeyo Chagi”
“kau sudah sering mengatakanya Oppa”
“aku tidak pernah bosan mengatakan hal itu, kau tak mau menjawabnya?”
“ne nado saranghaeyo Oppa” Sebuah kecupan ringan Jessica mendarat dipipi Donghae.
“hanya disitu, bagaimana dengan ini?”
Donghae menunjuk tepat dibibirnya.
Wajah Jessica sudah bersemu merah sekarang. Perlakuan Donghae selalu membuat jantungnya berlari maraton. Padahal sudah 1 tahun mereka menikah tapi perasaan itu selalu ada.
“Oppa ingat ini” Jessica menunjuk sebuah foto.
Foto ia dan Donghae saat berada diatas panggung. Yah dulu Jessica & Donghae adalah seorang aktris, mereka memutuskan menikah ketika kontrak mereka habis. Setelah menikah Donghae memilih membangun sebuah management juga bersama sahabat-sahabatnya dulu. Ia juga mengelola sebuah hotel. Hotel milik keluarga besar Jung.
“tentu saja ingat, aku cemburu karena kau terlalu dekat dengan Jonghyun, bahkan kau membawa bantal itu kemana mana” sungut Donghae melihat gambar yang ditunjuk Jessica. Gambar dimana ia sangat cemburu melihat istrinya itu menempel dengan Jonghyun, juniornya dulu. Tak lupa bantal berbentuk hati membuat ia semakin cemburu.
“I’m Jealous….” begitulah isi note yang tertulis.
Jessica dan Donghae terus membalik halaman demi halaman dari album itu. Mengenang semua hal yang telah mereka lewati bersama. Halaman terakhir album itu membuat senyum diwajah keduanya semakin merekah.
Foto dimana mereka tengah berada disebuah altar, mengucapkan janji setia mereka.
“aku tak akan melupakan ini oppa” ucap jessica pelan. Disertai anggukan kepala Donghae.
“nde, kita akan menceritakan semua pada Aiden, betapa romantisnya Eomma dan Appanya”
“kita harus menambah 1 foto lagi oppa, foto pangeran kita” Jessica menunjuk sebuah tempat dialbum yang belum terisi.
“ne chagi, secepatnya” Donghae semakin mempererat pelukan dipinggan istrinya.
> DONGHAE POV <
Pekerjaanku membuatku sangat sibuk. Aku tak dapat menghabiskan banyak waktu dengan anak & istriku. Malam ini aku dan Jessica kembali mengingat semua hal yang telah kami lalui.
Rasanya saat ini seperti mimpi. Bahkan aku masih belum percaya, aku telah menjadi seorang Ayah.
‘Aiden Lee’ nama yang indah bukan. Nama itu adalah bagian dari namaku. Aku sangat senang putraku memiliki banyak kemiripan denganku. Terima kasih tuhan kau sudah mengirimkan malaikat kecil untuk melengkapi hidupku.
“Oppa, belum mengantuk?”
“anniya, aku ingin terus memelukmu seperti ini”
“hmmmt..baiklah”
“tidurlah disini, jika kau lelah” Kutepuk dadaku pelan.
“Oeek…oooeeekk…oeek”
> DONGHAE END <
“Oeek…oooeeekk…oeek”
baru saja Jessica akan tertidur tangisan putranya, mengharuskan ia bangun.
“Oppa, Aiden?” Jessica bergegas melihat putranya.
“Oeek…oooeeekk…oeek”
“aiigoo, anak eomma, waeyo sayang…” Jessica mengelus puncak kepala putranya.
“Oeek…oooeeekk…oeek…ooeek…ooooeeeekk”
bukanya berhenti tangisan Aiden terdengar semakin keras
“Waeyo chagi?” Donghae mendekat, didapati istrinya itu tengah mengganti popok putranya.
“ngompol appa” sahut Jessica. Ajaib Tangisan Aiden sedikit reda, mungkin ia merindukan Donghae.
“Cup….Cup….Cup, anak Appa yang tampan tidak boleh menangis Ok, kasihan eommamu sayang” Donghae mengecupi Aiden berkali kali. Mengajak putranya bermain-main.
Tangan Aiden terangakat menyentuh wajah sang Appa. 5detik berikutnya….
“kyaa appo sayang” ucap Donghae ketika tangan Aiden mencakar(?) wajahnya. Jessica dibuat terkekeh geli melihat appa & anaknya.
“oppa, apa tidak sebaiknya Aiden tidur bersama kita, aku rasa ia akan lebih merasa nyaman”
“ne itu ide bagus chagi”
balas Donghae menyetujui. Walaupun Box tempat tidur Baby Lee dekat dengan ranjang mereka tapi kadang Jessica merasa tidak aman.
“Oeek…oooeeekk…oeek.,.oeekk”
“Oppa mungkin Aiden, haus” Dengan cekatan Jessica menggendong Aiden dan kembali memberinya Asi. Jessica sudah tidak canggung lagi harus buka bukaan dihadapan suaminya.
Benar saja setelah mendapat minumanya Aiden menutup matanya perlahan, sebuah lagu pengantar tidur dinyanyikan Jessica.
I Missed the times that we almost shared
I Miss the love that was almost there
I Miss the times that we use to kiss at least is my dreams
Just let me take my time and reminisce
I Miss the times that we never had what happened to us we were almost there Whoever said it’s impossible to miss when you never had..
Never almost had you…
Sebuah tangan hangat memeluk pinggangnya erat, membuatnya sedikit tersentak. Sebuah back hug dari suaminya.
“bisakah kau mengulanginya Mrs.Lee, itu indah” bisik Donghae , membuat Jessica bergidik geli. Tanganya masih sibuk menimang putranya.
“as your wish oppa” Donghae semakin mengeratkan pelukanya. Membenamkan wajahnya dileher Jessica.
“I Missed the times that we almost shared
I Miss the love that was almost there
I Miss the times that we use to kiss at least is my dreams
Just let me take my time and reminisce
I Miss the times that we never had what happened to us we were almost there Whoever said it’s impossible to miss when you never had..
Never almost had you…”
> THE END <
Bagaimana??
Ini dia baby lee…♥♥
0 komentar:
Posting Komentar